Selamat Datang

dunia lebih kaya, lebih hidup, lebih bersegi banyak dari tampaknya, sebab setiap langkah daripada ilmu pengetahuan tertemukan di dalamnya segi-segi baru...

Senin, 12 Januari 2009

Sediakan Daging 9 Kerbau dan 67 Kambing


* Buka Luwur Sunan Kudus Hari Ini
klik di sini

DI ANTARA nuansa religiositas pada prosesi Buka Luwur di Makam Sunan Kudus Jakfar Sodiq, selalu terselip hal-hal menarik sekaligus ngangeni. Salah satunya, soal menu wajib yang akan dibagikan kepada segenap hadirin.

”Soal menu, kami berusaha untuk mempertahankan dari tahun ke tahun,” kata Ketua Pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Drs H Em Nadjib Hasan, yang ditemui saat mempersiapkan prosesi Buka Luwur, siang kemarin.

Dikatakan dia, untuk tahun ini pihaknya memperkirakan akan membagikan 20 ribu - 25 ribu nasi bungkus. Sedangkan yang dikemas dalam bentuk keranjang, baik ukuran besar maupun kecil jumlahnya mencapai 1.900 buah.
”Semua itu akan kami bagikan pada puncak acara yakni Rabu (hari ini),” ujarnya.

Setidaknya, ada dua pakem yang tidak dapat ditinggalkan, yakni bagaimana mengolah makanan dari daging kerbau dan kambing tersebut. Pertama, dimasak dengan cara uyah asem atau tanpa kuah.

Kedua dengan pengolahan model ”jangkrik goreng” atau dengan kuah. Mengapa dimasak dengan cara seperti itu? Menurut Nadjib karena daging-daging tersebut paling cocok diolah dengan cara tersebut.

Bahan makanan pun cukup melimpah. Hingga kemarin siang tercatat sembilan kerbau dan 67 kambing telah disembelih. Belum lagi, beberapa ton nasi berikut bumbu-bumbunya.

”Itu semua sumbangan masyarakat,” imbuhnya.
Uniknya, lanjut Ketua Panitia H Wahyul Huda, bantuan masyarakat yang diberikan oleh masyarakat ini tidak hanya berasal dari masyarakat muslim saja tetapi ada juga dari agama lain.

Untuk memasaknya, setidaknya disiapkan tenaga sebanyak 66 orang. Begitu pula 300 ibu-ibu yang bertugas membungkus makanan ke dalam wadah yang ditentukan.

”Kalau dihitung secara keseluruhan baik yang terlibat langsung maupun tidak, jumlahnya dapat mencapai seribu orang,” ujar Nadjib.
Dengan banyaknya bahan makanan yang akan diolah, tentu membutuhkan peralatan khusus. Untuk itu, panitia menggunakan penanak nasi berdiameter hampir satu meter sebanyak 16 buah.

Satu dandang berisi 15 dunak (wadah dari anyaman bambu, red). Selanjutnya, satu dunak berisi lima batok kelapa beras. Sementara satu batok berisi sekitar 1,15 kilogram. ”Total dalam satu dandang berisi sekitar 86 kilogram, semua catatan itu kami bakukan,” jelasnya.

Sedangkan mori untuk makam sang Sunan sendiri dibutuhkan setidaknya 1.511 meter. Belum lagi, kelambunya yang sebanyak 85 meter.
”Sebagian mori kami bagikan kepada masyarakat di dalam berkatan,” imbuhnya.

Meski tenaga yang dikeluarkan para juru masak tidak sebanding dengan upahnya, mereka dari tahun ke tahun tetap membantu. ”Di sini memang kerja sosial, saya hanya berharap berkah dari Kanjeng Sunan,” ucap Munadi (54), seorang juru masak.

Belum lagi tempat memasak dalam skala besar itu menggunakan kayu bakar. Akibatnya, kepulan asap yang merebak di hampir setiap sudut dapur sangat memedihkan mata.

”Sudah biasa, Mas. Jadi tidak kerasa, kalau tidak kuat ya dikuat-kuatkan,” ujar Slamet Yatin yang bola matanya tampak masih jernih. (Anton Wahyu Hartono, Sony Wibisono, Ruli Aditio-54).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


 

Komentator Artikel